Baca artikel Islami pilihan dari berbagai media terpercaya


Jika Anda telah menunaikan ibadah haji untuk diri Anda, maka Anda boleh menghajikan ayah Anda yang sudah meninggal dunia. Ini merupakan bakti kepada ayah Anda. Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.


Jika kondisi laki-laki yang diceritakan itu memungkinkan untuk menghajikan ibunya, maka hal itu lebih baik dan merupakan bakti kepadanya. Perlu dipahami bahwa segala urusan orang yang telah meninggal dunia diserahkan kepada Allah. Oleh karena itu, tidaklah pantas menanyakan amal-amalnya semasa hidup. Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.


Alangkah baiknya Anda membadalkan haji untuk orang tua Anda yang belum pernah menunaikannya. Apabila keduanya belum menjalankan ibadah haji, maka Anda harus menunaikannya atas nama ibu Anda terlebih dahulu, barulah kemudian ayah. Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.


Seorang perempuan tidak boleh pergi haji kecuali dengan izin suaminya, kecuali jika yang dilakukannya itu haji fardhu. Sebab, suami tidak memiliki hak untuk melarangnya jika dia mempunyai mahram. Wanita itu tidak boleh bepergian tanpa mahram, baik untuk haji atau lainnya. Ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam, لا يحل لامرأة تؤمن بالله واليوم الآخر […]


Wanita itu tidak wajib menunaikan ibadah haji kecuali jika ada mahram yang pergi bersamanya. Ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam, لا يحل لامرأة تؤمن بالله واليوم الآخر أن تسافر إلا ومعها ذو محرم “Tidak halal bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk melakukan perjalanan, kecuali jika bersama mahramnya.” Wanita […]


Bagi wanita, mahram seperti ayah, anak laki-laki, saudara laki-laki, suami, paman dari pihak ayah, atau paman dari pihak ibu adalah syarat baginya untuk menunaikan ibadah haji. Oleh karena itu, wanita yang tidak mempunyai mahram tidak wajib menunaikan haji hingga dia mempunyai mahram. Tindakan Anda menunaikan haji dengan ditemani oleh orang yang disebutkan membuat Anda berdosa […]


Seorang istri boleh menanggung biaya suami yang bepergian bersamanya untuk kemaslahatan, seperti haji dan lainnya, jika lebih besar dari biaya rumah tangga sehari-hari yang menjadi kewajiban suami. Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.


Penderita keterbelakangan mental tidak diwajibkan menunaikan ibadah haji dan lainnya. Dalilnya adalah sabda Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam, رفع القلم عن ثلاثة “Hukum tidak berlaku bagi tiga golongan.” Di antara tiga golongan tersebut adalah orang yang gila hingga dia sadar. Selama kondisinya seperti itu, maka Anda tidak perlu menghajikannya. Penderita keterbelakangan mental adalah orang yang […]


Apabila realitasnya seperti yang Anda sebutkan dalam pertanyaan, maka Insya Allah haji Anda sah dan sudah mencukupi, jika Anda tunaikan sesuai dengan aturan syariat. Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.


Jika Anda mampu menjalankan ibadah haji dengan diri sendiri, maka Anda wajib menunaikannya. Apabila Anda tidak mampu thawaf dan sa’i sendiri, maka Anda boleh diangkut dengan alat bantu (kursi roda dan sebagainya). Anda juga boleh mewakilkan kepada orang lain untuk melontar jamrah. Adapun jika Anda tidak mampu menunaikan haji dengan diri sendiri dan tidak ada […]


Anda tetap wajib melakukan haji fardhu. Untuk menjalankan thawaf dan sa’i, Anda dapat digotong atau didorong dengan kursi roda. Anda dapat berwukuf di Arafah dan Muzdalifah. Anda dapat mewakilkan kepada orang lain untuk melontar jamrah atas nama Anda. Jika memang Anda tidak mampu mabit di Mina, maka hukumnya jadi gugur bagi Anda (tidak perlu mabit). […]


Jika ada orang yang dapat mengurus ayah kalian yang sedang sakit dengan baik dan ada muhrim yang berangkat haji bersama ibu kalian, maka dia wajib melaksanakan haji fardhu. Karena haji termasuk salah satu rukun Islam yang apabila syarat wajibnya telah terpenuhi, maka tidak boleh ditunda-tunda lagi. Hal itu berdasarkan firman Allah Ta’ala, وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ […]