Adab & Akhlak

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

cara mengubah sifat sombong menjadi tawadhu

CARA MENGHILANGKAN SIFAT SOMBONG DAN MENJADI RENDAH HATI Al Imam Ibnu Baz rahimahullah Pertanyaan: . Banyak sekali teks syariat dari Al-Qur'an dan sunah yang memerintahkan untuk bersikap tawaduk (rendah hati) kepada Allah dan seluruh makhluk, memuji orang -orang yang bersikap tawaduk, dan menjelaskan balasan yang akan mereka terima di dunia. Selain itu, banyak sekali teks yang melarang sikap sombong dan menjelaskan hukuman bagi orang -orang yang sombong. Pertanyaannya, bagaimana cara menghilangkan sifat sombong dan menjadi orang yang tawaduk? Jawaban:  Tidak diragukan lagi bahwa setiap muslim harus waspada dari sifat sombong dan selalu bersikap rendah hati. Barangsiapa "Berendah hati karena Allah satu derajat, maka Allah akan meninggikan satu derajat." Barangsiapa bersikap sombong, maka dia terancam dihinakan Allah. Semoga Allah melindungi kita dari hal itu. Seorang lelaki berkata, "Rasulullah, aku ingin pakaianku baik dan sandalku baik. Apakah hal itu termasuk kesombongan?" Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, "Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan. Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia." "Bathrul haqq" artinya menolak kebenaran. Jika kebenaran tersebut bertentangan dengan hawa nafsunya, maka dia menolaknya. "Ghamtu an-nas" artinya merendahkan orang lain . Jadi, dalam pandangannya, semua orang lebih rendah dari dirinya. Dia meremehkan mereka dan menganggap dirinya di atas mereka, baik karena kefasihan, kekayaan, pekerjaan atau sebab-sebab lain yang ada dalam imajinasinya, padahal bisa saja sebenarnya dia adalah orang yang fakir. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda di dalam hadis sahih, "Ada tiga jenis manusia yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari Kiamat, tidak akan disucikan oleh Allah, dan tidak dipandang serta bagi mereka siksaan yang pedih. Mereka adalah lelaki tua yang berzina, raja pendusta, dan orang miskin yang sombong." "'Ail" maksudnya adalah orang yang fakir, tetapi bersikap sombong dan diuji dengan kesombongan. Jadi, kesombongan membuatnya merasa memiliki harta dan kekayaan. Meskipun fakir, dia bersikap sombong. Jadi, kesombongan sudah menjadi watak dan karakternya. Adapun tawaduk adalah sikap lemah lembut, berakhlak mulia, dan tidak sombong kepada orang lain , seperti sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan tempatnya paling dekat denganku pada hari kiamat kelak adalah orang yang paling baik akhlaknya." Kebajikan adalah akhlak yang mulia Oleh karena itu, hendaknya dia mengingat keagungan Allah dan ingat bahwa Dialah yang telah memberinya harta, memberinya pekerjaan, memberinya kedudukan, memberinya wajah rupawan, dan sebagainya. Dia hendaknya ingat bahwa salah satu cara untuk menyukuri hal itu adalah dengan merendahkan diri dan tidak bersikap sombong karena harta, pekerjaan, keturunan, ketampanan, kekuatan atau yang lain . Sebaliknya, dia harus ingat bahwa semua itu adalah karunia Allah dan salah satu cara untuk menyukurinya adalah dengan bersikap tawaduk, merendahkan diri, dan tidak bersikap sombong kepada saudara-saudaranya. Jadi, kesombongan akan menyebabkan seseorang bertindak zalim, berbohong, dan tidak adil dalam perkataan dan perbuatan. Dia akan melihat dirinya lebih tinggi dari saudaranya, baik dalam masalah harta, ketampanan, pekerjaan, keturunan atau hal-hal lain yang ada dalam imajinasinya. Oleh karena itu, Nabi Shallahu `Alaihi wa Sallam bersabda, Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain Maksudnya adalah menolak kebenaran jika kebenaran itu bertentangan dengan hawa nafsunya. Inilah yang dinamakan kesombongan. "Ghamtu an-nas" artinya meremehkan orang lain . Dia menganggap mereka lebih rendah dari dirinya, tidak pantas untuk mendapatkan perlakuan adil, tidak pantas disalami terlebih dahulu, tidak pantas untuk dipenuhi undangannya, dan sebagainya. Jika dia ingat kelemahannya, bahwa dia diciptakan dari setetes air mani atau setetes air yang hina, bahwa dia membutuhkan WC untuk buang air besar, bahwa dia makan makanan dari lubang ini lalu mengeluarkannya dari lubang ini, dan bahwa jika dia tidak istiqamah dalam menaati Allah, maka dia akan masuk neraka, maka dia akan mengetahui kelemahannya, bahwa dia adalah orang yang tidak memiliki apa-apa, dan tidak pantas bersikap sombong. https://www.binbaz.org.sa/fatawa/2091 http://telegram.me/ukhwh كيفية علاج الكبر واكتساب التواضع تكاثرت النصوص الشرعية من الكتاب والسنة في الأمر بالتواضع للحق والخلق، والثناء على المتواضعين وذكر ثوابهم العاجل، كما تكاثرت النصوص كالنهي عن الكبر والتكبر والتعاظم وبيان عقوبة المتكبرين.. فبأي شيء يكون علاج الكبر واكتساب التواضع؟ لا شك أن الواجب على كل مسلم أن يحذر الكبر وأن يتواضع و((من تواضع لله درجة رفعه الله درجة))[1] ومن تكبر فهو على خطر أن يقصمه الله - نسأل الله العافية - قال رجل: (يا رسول الله إني أحب أن يكون ثوبي حسناً ونعلي حسناً أفذلك من الكبر؟ فقال الرسول صلى الله عليه وسلم: ((إن الله جميل يحب الجمال الكبر بطر الحق وغمط الناس))[2] بطر الحق أي رد الحق، إذا خالف هواه رده، وغمط الناس أي احتقار الناس، فالناس في عينه دونه، يحتقرهم، يرى نفسه فوقهم؛ إما لفصاحته وإما لغناه وإما لوظيفته، وإما لأسباب أخرى يتخيلها، وقد يكون فقيراً، في الحديث الصحيح يقول الرسول صلى الله عليه وسلم: ((ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة ولا يزكيهم ولا ينظر إليهم ولهم عذاب أليم: شيخ زان، وملك كذاب، وعائل مستكبر))[3] عائل أي فقير ومع فقره يستكبر ويبتلى بالكبر، فالكبر يدعو إليه المال والغنى، ومع فقره فهو يستكبر فالكبر سجية له وطبيعة له. أما التواضع فهو لين الجانب، وحسن الخلق، وعدم الترفع على الناس، كما قال صلى الله عليه وسلم: ((إن من أحبكم إليَّ وأقربكم مني مجلساً يوم القيامة أحاسنكم أخلاقاً))[4]، ((البر حسن الخلق))[5] فليتذكر عظمة الله ويتذكر أن الله هو الذي أعطاه المال، وأعطاه الوظيفة، وأعطاه الجاه وأعطاه الوجه الحسن، أو غير ذلك، يتذكر أن من شكر ذلك التواضع وعدم التكبر، لا يتكبر لمال أو لوظيفة أو لنسب أو لجمال أو لقوة أو لغير ذلك، بل يتذكر أن هذه من نعم الله، وأن من شكرها أن يتواضع وأن يحقر نفسه، وألا يتكبر على إخوانه ويترفع عليهم، فالتكبر يدعو إلى الظلم والكذب، وعدم الإنصاف في القول والعمل، يرى نفسه فوق أخيه؛ إما لمال وإما لجمال وإما لوظيفة وإما لنسب وإما لأشياء متوهمة، ولهذا قال صلى الله عليه وسلم: ((الكبر بطر الحق وغمط الناس))[6] يعني رد الحق إذا خالف هواه هذا تكبر، وغمط الناس احتقار الناس، يراهم دونه وأنهم ليسوا جديرين بأن ينصفهم أو يبدأهم بالسلام، أو يجيب دعوتهم أو ما أشبه ذلك. وإذا تذكر ضعفه وأنه من نطفة ضعيفة من ماء مهين وأنه يحتاج إلى حمام لقضاء الحاجة، وأنه يأكل من هنا ويخرج من هنا، وأنه إذا لم يستقم على طاعة الله صار إلى النار عرف ضعفه، وأنه مسكين ولا يجوز له أن يتكبر. [1] رواه ابن ماجه في الزهد برقم 4176، وابن حبان في كتاب الحظر والإباحة رقم 5678، والإمام أحمد في مسنده. [2] رواه مسلم في الإيمان برقم 131. واللفظ له، ورواه أحمد في باقي مسند المكثرين برقم 3600. [3] رواه مسلم في الإيمان برقم 156، ورواه أحمد في باقي مسند المكثرين برقم 9837. [4] رواه الترمذي في البر والصلة برقم 1941. [5] رواه مسلم في البر والصلة برقم 4632، والترمذي في الزهد برقم 2311. [6] رواه مسلم في الإيمان برقم 131 واللفظ له، ورواه أحمد في باقي مسند المكثرين برقم 3600.
8 tahun yang lalu
baca 6 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Abu Abdillah

imam ahmad, alangkah jauhnya akhlak kita dari akhlak beliau.. rahimahullah

Akhlak Para Ulama - Imam Ahmad Rahimahullah Dahulu Imam Ahmad berdoa di dalam sujudnya:  . "Ya Allah, barang siapa di dalam umat ini terdapat seseorang bukan di atas al haq dan Ia menyangka Ia sedang berada di atas al haq maka kembalikanlah Ia kepada Al haq" !   Berkata Yahya bin Main رحمه الله: aku tidak pernah melihat seorangpun yang semisal Imam Ahmad bin Hambal, kami menemaninya selama lima puluh tahun. Beliau tidak pernah merasa bangga atas kami dengan sesuatu yang ada pada dirinya dari kesalehan dan kebaikan, dan beliau mengatakan:  "kita adalah kaum yang miskin".   Berkata para Huffadz: kami melihat Imam Ahmad turun menuju pasar Baghdad, lalu beliau membeli seikat kayu bakar dan beliau meletakkannya di atas pundaknya, tatkala manusia mengenalinya maka para pedagang dan pemilik toko meninggalkan dagangan dan toko mereka, orang-orang yang sedang lewat diberhentikan di jalan-jalan mereka, mereka mengucapkan salam atas beliau dan mereka mengatakan:    "kami pikul darimu kayu bakar itu", maka beliau pun menggoyangkan tangannya dan wajahnya memerah, kedua matanya meneteskan air mata, dan beliau mengatakan: kita adalah kaum yang miskin, sekiranya Allah tidak menutup aib kita niscaya kita akan terbeberkan aib kita. Ada seseorang datang untuk memberikan pujian kepada Imam Ahmad, lalu Imam Ahmad mengatakan kepadanya:   "Aku bersaksi kepada Allah sungguh aku murka kepadamu di dalam ucapan ini (karena pujian), demi Allah seandainya engkau mengetahui apa yang ada padaku berupa dosa dan kesalahan niscaya engkau taburkan tanah di atas kepalaku. Dan beliau رحمه الله mengatakan:    "Duhai kiranya aku tidak mengenal popularitas ini, duhai kiranya aku berada di lereng dari lereng-lereng Mekkah niscaya manusia tidak mengenaliku".   Al_hilyah, oleh Abu Nuaim (9/181) ▪️أخلاق الأكابر الكبار  كان الإمام أحمد بن حنبل رحمه الله تعالى يقول في سجوده :  "اللهم من كان في هذه الأمة علىٰ غير الحق، ويظن أنه علىٰ الحق فردّه إلى الحق"!  • قال يحيى ﺑﻦ ﻣﻌﻴﻦ: ﻣﺎ ﺭﺃﻳﺖ ﻣﺜﻞ ﺃﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﻨﺒﻞ،  ﺻﺤﺒﻨﺎﻩ ﺧﻤﺴﻴﻦ ﺳﻨﺔ  ... لم يفتخر ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﺸﻲﺀ ﻣﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﻼﺡ ﻭ ﺍﻟﺨﻴﺮ  ... ﻭﻛﺎﻥ ﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﻘﻮﻝ: ﻧﺤﻦ ﻗﻮﻡ ﻣﺴﺎﻛﻴﻦ. • ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺤﻔﺎﻅ: ﺭﺃﻳﻨﺎ ﺍﻹﻣﺎﻡ أﺣﻤﺪ ﻧﺰﻝ ﺇﻟﻰ ﺳﻮﻕ ﺑﻐﺪﺍﺩ،  ﻓاﺷﺘﺮﻯ ﺣﺰﻣﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻄﺐ، ﻭﺟﻌﻠﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﻛﺘﻔﻪ،  ﻓﻠﻤﺎ ﻋﺮﻓﻪ ﺍﻟﻨﺎﺱ، ﺗﺮﻙ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻤﺘﺎﺟﺮ ﻣﺘﺎﺟﺮﻫﻢ، ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻟﺪﻛﺎﻛﻴﻦ ﺩﻛﺎﻛﻴﻨﻬﻢ، ﻭﺗﻮﻗﻒ ﺍﻟﻤﺎﺭﺓ ﻓﻲ ﻃﺮﻗﻬﻢ، ﻳﺴﻠﻤﻮﻥ ﻋﻠﻴﻪ، ﻭﻳﻘﻮﻟﻮﻥ: ﻧﺤﻤﻞ ﻋﻨﻚ ﺍﻟﺤﻄﺐ،  ﻓﻬز ﻳﺪﻩ، واﺣﻤﺮ ﻭﺟﻬﻪ، ﻭﺩﻣﻌﺖ ﻋﻴﻨﺎﻩ ﻭﻗﺎﻝ: ﻧﺤﻦ ﻗﻮﻡ ﻣﺴﺎﻛﻴﻦ، ﻟﻮﻻ ﺳﺘﺮ الله ﻻﻓﺘﻀﺤﻨﺎ.  • ﺃﺗﻰ ﺭﺟﻞ ﻟﻴﻤﺪﺡ ﺍﻹﻣﺎﻡ أﺣﻤﺪ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺍﻹﻣﺎﻡ أﺣﻤﺪ :  ﺃﺷﻬﺪ الله ﺇﻧﻲ ﺃﻣﻘﺘﻚ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻜﻼﻡ،  والله ﻟﻮ ﻋﻠﻤﺖ ﻣﺎ ﻋﻨﺪﻱ ﻣﻦ ﺍﻟﺬﻧﻮﺏ ﻭﺍﻟﺨﻄﺎﻳﺎ ﻟﺤﺜﻮﺕ ﻋﻠﻰ ﺭﺃﺳﻲ ﺑﺎﻟﺘﺮﺍﺏ. • ﻭﻛﺎﻥ رحمه الله ﻳﻘﻮﻝ: ﻳﺎ ﻟﻴﺘﻨﻲ ﻣﺎ ﻋﺮﻓﺖ ﺍﻟﺸﻬﺮﺓ،  ﻳﺎ ﻟﻴﺘﻨﻲ ﻓﻲ ﺷﻌﺐ ﻣﻦ ﺷﻌﺎﺏ ﻣﻜﺔ ﻣﺎ ﻋﺮﻓﻨﻲ ﺍﻟﻨﺎﺱ. 🔺اﻟﺤﻠﻴﺔ لأبي نعيم ‏(٩/١٨١) Sumber : http://tlgrm.me/salafykolaka
9 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

sepenggal makna dalam sebuah balon

SEPENGGAL MAKNA DALAM SEBUAH BALON.... “Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong), dan janganlah berjalan dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang angkuh dan menyombongkan diri.” (Luqman: 18) Kadangkala sepenggal makna dapat juga dilihat dari sebuah balon.... Setiap melihat balon,,sering terpikirkan barangkali komposisi balon gas dan sifat sombong itu sama,,mungkin sombong juga tersusun dari nitrogen,,hidrogen dan helium,,gas-gas yang sering ada di balon udara hingga membuat mereka yang mengidap sifat sombong seringkali besar kepala lalu hati melayang tinggi,,lupa menapaki tanah dan akhirnya meremehkan orang lain. Ah mungkin mereka lupa bahwa tak selamanya balon gas akan terus mengudara,,setinggi apa pun tak kan mampu menembus langit,,mereka lupa bahwa tanah adalah tempat peristirahatan terakhirnya. "Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong. Sesungguhnya engkau sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali engkau tidak akan mencapai setinggi gunung. Semua itu kejahatannya amat dibenci di sisi Rabb-mu.” (al-Isra’: 37—38) Semoga mereka yang saat ini merasa tinggi di awan-awan entah karena ILMU,,harta,,tahta juga PARAS YANG MENAWAN HINGGA BANGGA DIRI LALU MENOLAK KEBENARAN DAN MEREMEHKAN ORANG LAIN,MEMPERMAINKAN HATI ORANG LAIN hingga,,bisa merenungi peringatan Allah Ta'ala ini: “Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi dan kesudahan yang baik bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Qashash: 83) Lalu segera bertaubat dan mengenakan parasut "tawadhu" agar saat balon kesombongannya pecah di udara,,mereka bisa kembali ke bumi tanpa kehinaan. Dan rendahkanlah sayapmu (bertawadhu’lah) terhadap orang-orang yang beriman.” (al-Hijr: 88) “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian merendahkan diri sehingga seseorang tidak menyombongkan diri atas yang lain dan tidak berbuat zhalim atas yang lain.” (Shahih, HR Muslim no. 2588). Disudut perenungan Ummu 'Abdillah Afiqah Dipublikasikan oleh:  .مفتاح دار السعادة Miftah Daaris Sa'adah Wa  💐Mar'atus Shalihah
9 tahun yang lalu
baca 2 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

berbuat ihsan kepada semua orang

Mutiara ASK Renungan Pagi BERBUAT IHSAN KEPADA SEMUA ORANG. Berkata Al-'Allamah Al-Hafizh Ibnul Qayyim _rahimahullah ta'ala_ : Termasuk sebab tersulit bagi jiwa dan terberat baginya dan tidak ada yang bisa menjalankannya kecuali orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar dari Allah ialah memadamkan api orang yang hasad, zalim, dan menyakiti dengan berbuat ihsan (kebajikan) kepadanya, dan setiap kali bertambah gangguannya, kejelekannya, kezalimannya, dan hasadnya maka semakin bertambah pula perilaku ihsan kepadanya, bagi dirinya adalah nasehat dan atas orang tersebut merupakan bentuk kasih sayang, dan aku tidak mengira bahwa engkau akan percaya bahwa hal ini bisa menjadi lebih mulia dari pada membalasnya, maka dengarkanlah sekarang firman Allah _'Azza wa Jalla_ : (وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ * وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ * وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ) [سورة فصلت 34 - 36] "Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.[35] Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. [36] Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."_ [Qs. Fushshilat: 34-36] Dan Allah berfirman: (أُولَٰئِكَ يُؤْتَوْنَ أَجْرَهُمْ مَرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوا وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ) [سورة القصص 54] "Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan."_ [Qs. Al-Qashash: 54] Dan perhatikan keadaan Nabi ﷺ yang telah dikisahkan tentang apa yang menimpa Nabi kita ﷺ : Bahwasanya beliau telah diserang oleh kaumnya hingga beliau berdarah sehingga darah pun mengalir dan beliau katakan: "ya Allah, ampunilah kaumku karena sejatinya mereka tidak mengetahui."_ [HR. Bukhari dan Muslim] Bagaimana beliau gabungkan dalam kalimat ini 4 kedudukan dari perbuatan ihsan dalam rangka membalas perbuatan jelek mereka yang besar terhadap baginda Nabi: Pertama: beliau memaafkan mereka, Kedua: permohonan ampun beliau untuk mereka, Ketiga: pemberian udzur (toleransi) beliau bagi mereka karena mereka sejatinya tidak mengetahui, Empat: beliau sandarkan mereka kepada dirinya sehingga beliau katakan: ampunilah kaumku. Badaie' Al-Fawaid (2/243-244). By. Pixabay قال العلامة الحافظ ابن القيم رحمه الله تعالى: . «ﻣﻦ ﺃﺻﻌﺐ اﻷﺳﺒﺎﺏ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﻔﺲ ﻭﺃﺷﻘﻬﺎ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻭﻻ ﻳﻮﻓﻖ ﻟﻪ ﺇﻻ ﻣﻦ ﻋﻈﻢ ﺣﻈﻪ ﻣﻦ اﻟﻠﻪ ﻭﻫﻮ ﺇﻃﻔﺎء ﻧﺎﺭ اﻟﺤﺎﺳﺪ ﻭاﻟﺒﺎﻏﻲ ﻭاﻟﻤﺆﺫﻱ ﺑﺎﻹﺣﺴﺎﻥ ﺇﻟﻴﻪ ﻓﻜﻠﻤﺎ اﺯﺩاﺩ ﺃﺫﻯ ﻭﺷﺮا ﻭﺑﻐﻴﺎ ﻭﺣﺴﺪا اﺯﺩﺩﺕ ﺇﻟﻴﻪ ﺇﺣﺴﺎﻧﺎ ﻭﻟﻪ ﻧﺼﻴﺤﺔ ﻭﻋﻠﻴﻪ ﺷﻔﻘﺔ ﻭﻣﺎ ﺃﻇﻨﻚ ﺗﺼﺪﻕ ﺑﺄﻥ ﻫﺬا ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻀﻼ ﻋﻦ ﺃﻥ ﺗﺘﻌﺎﻃﺎﻩ ﻓﺎﺳﻤﻊ اﻵﻥ ﻗﻮﻟﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ: {ﻭَﻻ ﺗَﺴْﺘَﻮِﻱ اﻟْﺤَﺴَﻨَﺔُ ﻭَﻻ اﻟﺴَّﻴِّﺌَﺔُ اﺩْﻓَﻊْ ﺑِﺎﻟَّﺘِﻲ ﻫِﻲَ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﻓَﺈِﺫَا اﻟَّﺬِﻱ ﺑَﻴْﻨَﻚَ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻪُ ﻋَﺪَاﻭَﺓٌ ﻛَﺄَﻧَّﻪُ ﻭَﻟِﻲٌّ ﺣَﻤِﻴﻢٌ ﻭَﻣَﺎ ﻳُﻠَﻘَّﺎﻫَﺎ ﺇِﻻّ اﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺻَﺒَﺮُﻭا ﻭَﻣَﺎ ﻳُﻠَﻘَّﺎﻫَﺎ ﺇِﻻ ﺫُﻭ ﺣَﻆٍّ ﻋَﻈِﻴﻢٍ ﻭَﺇِﻣَّﺎ ﻳَﻨْﺰَﻏَﻨَّﻚَ ﻣِﻦَ اﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﻧَﺰْﻍٌ ﻓَﺎﺳْﺘَﻌِﺬْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﺇِﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ اﻟﺴَّﻤِﻴﻊُ اﻟْﻌَﻠِﻴﻢُ}  ﻭﻗﺎﻝ: {ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻳُﺆْﺗَﻮْﻥَ ﺃَﺟْﺮَﻫُﻢْ ﻣَﺮَّﺗَﻴْﻦِ ﺑِﻤَﺎ ﺻَﺒَﺮُﻭا ﻭَﻳَﺪْﺭَﺃُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﺤَﺴَﻨَﺔِ اﻟﺴَّﻴِّﺌَﺔَ ﻭَﻣِﻤَّﺎ ﺭَﺯَﻗْﻨَﺎﻫُﻢْ ﻳُﻨْﻔِﻘُﻮﻥَ}  ﻭﺗﺄﻣﻞ ﺣﺎﻝ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ اﻟﺬﻱ ﺣﻜﻰ ﻋﻨﻪ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ "ﺃﻧﻪ ﺿﺮﺑﻪ ﻗﻮﻣﻪ ﺣﺘﻰ ﺃﺩﻣﻮﻩ ﻓﺠﻌﻞ ﻳﺴﻠﺖ اﻟﺪﻡ ﻋﻨﻪ ﻭﻳﻘﻮﻝ اﻟﻠﻬﻢ اﻏﻔﺮ ﻟﻘﻮﻣﻲ ﻓﺈﻧﻬﻢ ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ" ﺭﻭاﻩ اﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ  ﻛﻴﻒ ﺟﻤﻊ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ اﻟﻜﻠﻤﺎﺕ ﺃﺭﺑﻊ ﻣﻘﺎﻣﺎﺕ ﻣﻦ اﻹﺣﺴﺎﻥ ﻗﺎﺑﻞ ﺑﻬﺎ ﺇﺳﺎءﺗﻬﻢ اﻟﻌﻈﻴﻤﺔ ﺇﻟﻴﻪ ﺃﺣﺪﻫﺎ: ﻋﻔﻮﻩ ﻋﻨﻬﻢ ﻭاﻟﺜﺎﻧﻲ: اﺳﺘﻐﻔﺎﺭﻩ ﻟﻬﻢ  اﻟﺜﺎﻟﺚ: اﻋﺘﺬاﺭﻩ ﻋﻨﻬﻢ ﺑﺄﻧﻬﻢ ﻻ ﻳﻌﻠﻤﻮﻥ اﻟﺮاﺑﻊ: اﺳﺘﻌﻄﺎﻓﻪ ﻟﻬﻢ ﺑﺈﺿﺎﻓﺘﻬﻢ ﺇﻟﻴﻪ ﻓﻘﺎﻝ اﻏﻔﺮ ﻟﻘﻮﻣﻲ.» بدائع الفوائد (244,243/2) --------------------- Broadcast by Ahlus Sunnah Karawang;*_ Channel MutiaraASK, http://bit.ly/MutiaraASK Website ASK, http://bit.ly/BlogASK BBM Mutiara Salaf, Pin:54ABD49E | Channel:C001C7FFE #renungan #ihsan #sabar
9 tahun yang lalu
baca 4 menit

Tag Terkait