Silsilah Mutiara Nasihat Dari Para Ulama Salaf (Bahagian 24)
Bab 1⃣7️⃣: Salafus Soleh Menilai Seseorang Dengan Melihat Teman Rapatnya (Bahagian 3)
Syaikhul Islam Ahmad bin Abdul Halim رحمه الله berkata, “Dan siapa yang selalu berprasangka baik terhadap mereka (Ahli Bid’ah) -dan mengaku belum mengetahui keadaan-, kenalkanlah akan hakikat Ahli Bid’ah itu padanya, maka jika ia telah mengenalnya namun tidak menampakkan penolakan terhadap mereka, gabungkanlah ia bersama mereka dan anggaplah ia dari kalangan mereka juga.” (Al-Majmu’ 2/133)
Rasulullah ﷺ bersabda (ertinya), “Roh-roh itu adalah juga sepasukan tentera, maka yang saling mengenal akan bergabung dan yang tidak mengenal akan berselisih.” (HR Bukhari 3158 dan Muslim 2638)
Al-Fudhail bin Iyadh رحمه الله ketika mengulas hadits ini berkata, “Tidak mungkin seorang Ahlus Sunnah akan berbasa-basi kepada Ahli Bid’ah, kecuali jika ia dari kalangan munafik.” (Al-Rad Alal Mubtadi’ah li Ibni Al-Banna)
Ibnu Mas’ud رضي الله عنه berkata, “Jika seorang mukmin memasuki masjid yang di dalamnya berkumpul 100 orang dan yang muslim hanya seorang, ia tentu akan masuk ke dalamnya, lalu duduk di sampingnya. Dan jika seorang munafik memasuki masjid yang di dalamnya berkumpul 100 orang dan hanya terdapat seorang munafik, juga ia akan tetap masuk dan duduk di sampingnya.”
Al-Imam Ahmad bin Hanbal رحمه الله berkata, “Jika kamu melihat pemuda tumbuh bersama Ahli Sunnah wal Jamaah, maka harapkanlah (kebaikannya) dan jika kamu lihat dia tumbuh bersama Ahli Bid’ah, maka berputus asalah kamu dari (mengharap kebaikan)nya. Kerana sesungguhnya pemuda itu tergantung di atas apa ia pertama kali tumbuh.” (Al-Adabus Syari’ah Ibnu Muflih 3/77)
Faedah dari Kitab:
لم الدر المنثور من القول المأثور في الاعتقاد و السنة
Karya Syaikh Jamal Farayhan al-Harithi. Terjemahannya telah dimuroja’ah oleh al-Ustadz Muhammad as-Sewed.
ll مجموعة طريق السلف ll
www.thoriqussalaf.com
http://telegram.me/thoriqussalaf