Salafy Cirebon
Salafy Cirebon oleh Abu Reyhan

macam-macam tawasul dan hukum-hukumnya

4 hari yang lalu
baca 5 menit
MACAM-MACAM TAWASUL DAN HUKUM-HUKUMNYA

Asy-Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahimahullah ta’ala

Pertanyaan :

Dengan apa kita bertawasul* kepada Allah ?

Jawaban :

Tawassul ada yang dibolehkan dan ada yang dilarang.

1. Tawassul yang dibolehkan dan diminta adalah tawassul dengan nama-nama Allah, sifat-sifatNya dan dengan amal shalih.

Allah ta’ala berfirman :

وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَا

“Dan hanya milik Allah lah nama-nama yang paling indah, maka berdoalah kepada Allah dengan menyebutnya.”

(QS. Al-A’raf: 180).

Allah ta’ala berfirman :

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبۡتَغُوٓا۟ إِلَيۡهِ ٱلۡوَسِيلَةَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah kepada-Nya.”

Yakni mendekatlah kepada Allah dengan menaati-Nya dan mengerjakan apa yang Allah ridhai.

Ibnu Katsir menyebutkan nukilan ini dari Qatadah.

(QS. Al-Maidah: 35).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

(أَسۡأَلُكَ بِكُلِّ اسۡمٍ هُوَ لَكَ)

“Aku meminta kepada-Mu dengan seluruh nama yang Engkau miliki.”

(Shahih diriwayatkan oleh Ahmad).

Dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada para shahabat yang meminta untuk menjadi teman beliau di surga :

أَعِنِّي عَلَى نَفۡسِكَ بِكَثۡرَةِ السُّجُودِ

“Bantulah aku untuk dirimu dengan memperbanyak sujud”. Yakni memperbanyak shalat dan ini termasuk amal shalih.

(HR. Muslim).

Dan boleh bertawassul dengan amalan yang kita cintai dan amalan yang dicintai Allah, Rasulullah, dan para wali Allah (orang yang beriman dan bertakwa).

Seperti kisah orang-orang yang terperangkap di dalam gua, mereka bertawassul dengan amal-amal shalih sehingga Allah selamatkan mereka.

2. Tawassul yang dilarang yaitu berdo’a kepada orang mati dan meminta dipenuhi kebutuhan dari mereka, sebagaimana kenyataan pada masa ini. Dan ini adalah syirik akbar berdasarkan firman Allah ta’ala :

وَلَا تَدۡعُ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَنفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ ۖ فَإِن فَعَلۡتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِّنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ

“Dan janganlah engkau menyembah apa-apa yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak dapat memberi mudharat kepadamu selain Allah.

Sebab, jika engkau melakukannya, maka sungguh engkau kalau begitu termasuk orang-orang yang dzalim.” Yakni termasuk orang-orang musyrik. (QS. Yunus: 106).

3. Adapun tawassul dengan kedudukan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti ucapan anda :

يَا رَبِّ بِجَاهِ مُحَمَّدٍ اشۡفِنِي

“Wahai Rabbku, dengan kedudukan Nabi Muhammad, sembuhkanlah aku.”

Maka ini adalah bid’ah, karena para shahabat tidak pernah melakukannya.

Juga karena ‘Umar bin Khattab bertawasul dengan Al-‘Abbas yang masih hidup dengan do’a beliau.

‘Umar tidak bertawassul dengan Rasul setelah meninggalnya beliau. tawassul ini yang dapat mengantarkan kepada kesyirikan. Yakni apabila ia berkeyakinan bahwa Allah butuh kepada seorang perantara sebagaimana seorang pemimpin dan hakim. Karena keyakinan ini berarti menyerupakan Allah Al-Khaliq dengan makhluk.

Dan untuk mengetahui lebih dalam tentang rincian dan dalil-dalil pembahasan ini, silakan merujuk risalah “Tawasul, Hukum-hukumnya, dan Jenis-jenisnya” karya Asy-Syaikh Al-Albani (rahimahullah ta’ala)’.

📚 《Khudz ‘Aqidatak Minal Kitābi Was Sunnah : 20》

Tawassul adalah mengambil sarana/wasilah agar do’a atau ibadahnya dapat lebih diterima dan dikabulkan.

Al-wasilah menurut bahasa berarti segala hal yang dapat menyampaikan dan mendekatkan kepada sesuatu. Bentuk jamaknya adalah wasaa-il (Lihat An-Nihayah fil Gharibil Hadiit wal Atsar).

Sedangkan menurut istilah syari’at, al-wasilah yang diperintahkan dalam al-Qur’an adalah segala hal yang dapat mendekatkan seseorang kepada Allah Ta’ala, yaitu berupa amal ketaatan yang disyariatkan. (Lihat Tafsir Ath-Thabari  dan Tafsir Ibnu Katsir)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ وَابْتَغُواْ إِلَيهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُواْ فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diti kepadaNya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.” (Qs.Al-Maidah:35).

Mengenai ayat diatas Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu berkata : ”Makna wasilah dalam ayat tersebut adalah al-qurbah (peribadatan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah).”

Demikian pula yang diriwayatkan dari Mujahid, Ibnu Wa’il, al-Hasan, ‘Abdullah bin Katsir, as-Suddi, Ibnu Zaid, dan yang lainnya. Qatadah berkata tentang makna ayat tersebut : ”Mendekatlah kepada Allah dengan mentaati-Nya dan mengerjakan amalan yang di ridhai-Nya.” (Lihat Tafsir Ibnu Jarir ath-Thabari IV/567 dan Tafsir Ibnu Katsir III/103).


الشيخ مُحَمَّد جَمِيل زَيۡنُو رحمه الله تعالى  :

التَّوَسُّلُ وَطَلَبُ الشَّفَاعَةِ

س١ – : بِمَاذَا نَتَوَسَّلُ إِلَى اللهِ؟

ج١ – : التَّوَسُّلُ مِنۡهُ جَائِزٌ وَمَمۡنُوعٌ:

(١) التَّوَسُّلُ الۡجَائِزُ وَالۡمَطۡلُوبُ هُوَ التَّوَسُّلُ بِأَسۡمَاءِ اللهِ وَصِفَاتِهِ وَالۡعَمَلِ الصَّالِحِ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى: ﴿وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَا﴾ (سورة الأعراف).

وَقَالَ تَعَالَى: ﴿يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱبۡتَغُوٓا۟ إِلَيۡهِ ٱلۡوَسِيلَةَ﴾ (أَيۡ تَقَرَّبُوا إِلَيۡهِ بِطَاعَتِهِ وَالۡعَمَلِ بِمَا يُرۡضِيهِ) (ذَكَرَهُ ابۡنُ كَثِيرٍ نَقۡلًا عَنۡ قَتَادَةَ) (الۡآيَةُ مِنۡ سُورَةِ الۡمَائِدَةِ).

وَقَالَ ﷺ: (أَسۡأَلُكَ بِكُلِّ اسۡمٍ هُوَ لَكَ) (صَحِيحٌ رَوَاهُ أَحۡمَدُ).

وَقَوۡلُهُ ﷺ لِلصَّحَابَةِ الَّذِي سَأَلَهُ مُرَافَقَتَهُ الۡجَنَّةَ: (أَعِنِّي عَلَى نَفۡسِكَ بِكَثۡرَةِ السُّجُودِ) (أَيۡ الصَّلَاةُ وَهِيَ مِنَ الۡعَمَلِ الصَّالِحِ) (رَوَاهُ مُسۡلِمٌ).

وَيَجُوزُ التَّوَسُّلُ بِحِبِّنَا وَحِبِّ اللهِ وَالرَّسُولِ وَالۡأَوۡلِيَاءِ.

وَكَقِصَّةِ أَصۡحَابِ الۡغَارِ الَّذِينَ تَوَسَّلُوا بِأَعۡمَالِهِمۡ الصَّالِحَةِ فَفَرَجَ اللهُ عَنۡهُمۡ.

(٢) التَّوَسُّلُ الۡمَمۡنُوعُ: وَهُوَ دُعَاءُ الۡأَمۡوَاتِ، وَطَلَبُ الۡحَاجَاتِ مِنۡهُمۡ، كَمَا هُوَ وَاقِعٌ الۡيَوۡمَ، وَهُوَ شِرۡكٌ أَكۡبَرُ، لِقَوۡلِهِ تَعَالَى: ﴿وَلَا تَدۡعُ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَنفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ ۖ فَإِن فَعَلۡتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِّنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ﴾ (أَيۡ مِنَ الۡمُشۡرِكِينَ) (سورة يونس).

(٣) أَمَّا التَّوَسُّلُ بِجَاهِ الرَّسُولِ ﷺ كَقَوۡلِكَ: (يَا رَبِّ بِجَاهِ مُحَمَّدٍ اشۡفِنِي) فَهَٰذَا بِدۡعَةٌ لِأَنَّ الصَّحَابَةَ لَمۡ يَفۡعَلُوهُ، وَلِأَنَّ عُمَرَ تَوَسَّلَ بِالۡعَبَّاسِ حَيًّا بِدُعَائِهِ، وَلَمۡ يَتَوَسَّلۡ بِالرَّسُولِ بَعۡدَ مَوۡتِهِ، وَهَٰذَا التَّوَسُّلُ قَدۡ يُؤدي لِلشِّرۡكِ، وَذَلِكَ إِذَا اعۡتَقَدَ أَنَّ اللهَ مُحۡتَاجٌّ لِوَاسِطَةِ بَشَرٍ كَالۡأَمِيرِ وَالۡحَاكِمِ، لِأَنَّهُ شِبۡهُ الۡخَالِقِ بِالۡمَخۡلُوقِ.

وَلِمَعۡرِفَةِ الۡمَزِيدِ مِنَ التَّفَاصِيلِ وَأَدِلَّةِ هَٰذَا الۡمَوۡضُوعِ يُرَاجِع رِسَالَةَ (التَّوَسُّلُ وَأَحۡكَامُهُ وَأَنۡوَاعُهُ) لِلشَّيۡخِ الۡأَلۡبَانِيِّ.

📚 《خُذۡ عَقِيدَتَكَ مِنَ الۡكِتَابِ وَالسُّنَّةِ الصَّحِيحَةِ : ٢٠》

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

 

 

📳 WhatsApp Salafy Cirebon
⏯ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
📟 Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com

📊 Menyajikan artikel faedah ilmiah

Oleh:
Abu Reyhan