Salafy Temanggung
Salafy Temanggung oleh Abu Ubay Afa

ujian hidup dan suami baper

10 jam yang lalu
baca 4 menit
Ujian Hidup dan Suami Baper

Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Wahai saudariku yang dirahmati Allah, semoga Allah senantiasa menguatkan hati anti.

Pertama perlu diketahui bahwa musibah dan ujian adalah ketetapan Allah Ta’ala yang tidak mungkin bisa kita hindari. Ujian hidup adalah bagian dari jalan menuju surga dan merupakan tanda cinta Allah kepada hamba-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا ابْتَلَاهُ

“Jika Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka.” (HR. Tirmidzi). Semakin besar ujian, semakin besar pula pahala yang akan didapat.

Kehidupan di dunia memanglah tempat ujian, bukan tempat untuk bersantai. Allah Ta’ala berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 155-157:

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ. الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ.أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Semua yang terjadi padamu, termasuk datangnya seorang suami yang shalih, adalah takdir dari Allah Ta’ala. Tugas kita adalah bersabar, ridha, dan berusaha mengambil hikmah dari setiap kejadian.

Berikut adalah beberapa nasihat yang semoga bisa menguatkan anti

1. Bersabar dan Jangan Berputus Asa

Ulama mengajarkan bahwa kesabaran adalah kunci utama dalam menghadapi segala cobaan. Kesabaran itu terbagi menjadi tiga: sabar dalam menjalankan ketaatan, sabar dalam menjauhi kemaksiatan, dan sabar dalam menghadapi takdir yang pahit. Kondisi yang sedang anti hadapi adalah bagian dari kesabaran dalam menghadapi takdir Allah Ta’ala.

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan yang maknanya “Tingkatan sabar tertinggi adalah ketika seseorang menghadapi takdir yang tidak disukai, namun hatinya tidak bergejolak dan lisannya tidak mengeluh. Ini adalah tingkatan ridha terhadap takdir Allah Ta’ala.”

Mengenai pikiran untuk mati, itu adalah bisikan setan untuk membuat berputus asa dari rahmat Allah Ta’ala. Seorang mukmin sejati tidak pernah berputus asa, karena putus asa adalah sifat orang-orang kafir. Allah berfirman,

لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِۗ

Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.” (QS. Az-Zumar: 53).

2. Memperbanyak Doa dan Istighfar

Allah adalah Dzat yang Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa. Saat kita merasa lelah, tertekan, atau putus asa, angkatlah tangan kita dan curahkan semua isi hati kita kepada-Nya. Allah Ta’ala akan memberikan kekuatan dan jalan keluar dari setiap kesulitan kepada hamba-Nya yang sabar dan terus berdoa.

Al-Imam Syafi’i rahimahullah berkata yang maknanya, “Barang siapa yang ingin hatinya terbuka dan dilancarkan urusannya, maka hendaklah dia memperbanyak istighfar (memohon ampunan).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengajarkan doa-doa untuk menghilangkan kesedihan, di antaranya:

للَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ

Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu, anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku ada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku atasku. Keputusan-Mu adil padaku. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau yang Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah satu dari makhluk-Mu, atau yang Engkau simpan dalam ilmu gaib di sisi-Mu. Jadikanlah Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, pengusir kesedihanku, dan penghilang kegelisahanku.”

3. Mengambil Sikap bijak dalam berumah Tangga

Menikah adalah ibadah, dan di dalamnya terdapat ujian tersendiri. Ketika anti mendapati suami yang sensitif, sementara anti dibesarkan dengan didikan yang keras, ini adalah ujian untuk anti dan juga untuknya. Tujuannya agar kalian saling melengkapi.

Ulama menasihati agar pasangan suami istri saling memahami dan menyempurnakan satu sama lain. Dalam kondisi ini, sabar, lembut, dan kasih sayang adalah kunci insyaAllah. Seorang istri yang shalihah adalah yang bisa menjadi ketenangan bagi suaminya.

Rasulullah bersabda,

الَّتي تُطيعُ زوجَها إذا أمرَ، وتسرُّهُ إذا نظرَ، وتحفظُهُ في نفسِها ومالِهِ

Sebaik-baik wanita adalah yang jika diperintah oleh suaminya taat, jika dilihat suami menyenangkan dan jika ditinggal (pergi) oleh suaminya, ia menjaga dirinya dan harta suaminya.” (HR. An-Nasa’i).

Jika suamimu memiliki sifat ‘baper‘ (sensitif), maka cobalah untuk lebih berhati-hati dalam berbicara dan bersikap. Gunakan kelembutan dan rasa empati. Niatkan semua usahamu ini sebagai bentuk ketaatan kepada Allah Ta’ala dan upaya membangun rumah tangga yang sakinah.

Semoga Allah mengangkat semua musibah yang menimpa anti dan menjadikan semua ujian ini sebagai sebab diampuninya dosa-dosa anti. Ingatlah, bahwa Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Semoga Allah selalu memberi kita kekuatan dan petunjuk-Nya. Aamiin

Oleh:
Abu Ubay Afa