Haji & Umrah

Jatuh Sakit Setelah Menjalankan Wukuf Di Arafah Sehingga Pelaksanaan Manasik Haji Terhenti

Fatwa Ulama
Fatwa Ulamaby al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'
May 19, 20231 min read
Jatuh Sakit Setelah Menjalankan Wukuf Di Arafah Sehingga Pelaksanaan Manasik Haji Terhenti

Ringkasan Artikel

Anda harus login untuk membuat ringkasan otomatis menggunakan AI.

Login sekarang →
Seorang laki-laki telah melaksanakan wukuf di Arafah, lalu dia jatuh sakit sehingga pelaksanaan sisa manasik hajinya terhenti. Ibadah-ibadah yang belum dilakukannya adalah mabit di Muzdalifah dan Mina, melontar jamrah, mencukur rambut, menyembelih, thawaf di Ka`bah, serta sa`i antara Safa dan Marwah. Setelah jatuh sakit dia terpaksa pulang ke negerinya. Dia hanya dapat berdiam di atas tempat tidur dan tidak sembuh dari penyakitnya sampai meninggal dunia. Saat jatuh sakit, dia melepas pakaian ihram dan memakai pakaian berjahit. Apakah dia boleh digantikan orang lain untuk melakukan thawaf ifadah dan sa`i antara Safa dan Marwah? Ataukah dapat diwakilkan kepada orang lain di hari-hari haji (untuk menyelesaikan seluruh manasik yang belum dikerjakan) yaitu mabit di Muzdalifah, melontar jamrah, mencukur rambut, thawaf di Ka`bah, dan sa`i? Atau, apakah orang lain hanya perlu menggantikannya dalam pelaksanaan thawaf saja, karena itu adalah rukun yang boleh di-qadha?
HomeRadioArtikelPodcast